Kamis, 03 Maret 2011

Pemko Diminta Tindaklanjuti Revitalisasi Kebun Rakyat

Sat, Jan 22nd 2011, 09:02

SUBULUSSALAM - Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam diminta segera menindaklajuti program revitalisasi perkebunan rakyat di daerah tersebut sebagaimana telah dicanangkan Pemerintah Aceh yang dibuka Menteri BUMN, Mustafa Abubakar belum lama ini. Permintaan itu disampaikan ketua Komisi B DPRK Subulussalam, Netap Ginting, yang membidangi perkebunan dan pertanian kepada Serambi, Rabu (19/1) lalu. Menurut Netap, sesuai dengan janji Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Kota Subulussalammen mendapat jatah seluas 2.000 dari 41.200 hektare program revitalisasi yang diperuntukkan bagi para korban konflik dan kaum dhuafa. Dalam hal ini, Netap yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Kota Subulussalam mengusulkan agar pemerintah setempat melalui dinas terkait memplot dana sharing. Bila penting, lanjut Netap, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Subulussalam membentuk tim yang akan menangani program revitalisasi tersebut.

Netap menambahkan, program revitalisasi ini sebenarnya telah pernah didorong oleh DPD Apkasindo Kota Subulussalam pada tahun 2007 namun belum dapat digolkan karena berbagai kendala. Berdasarkan inventarisir dan verifikasi Apkasindo, setidaknya ada 6.500 hektare atau 2.750 petani yang harus direvitalisasi.”Jadi, ini momen bagi pemerintah Subulussalam dalam rangka mendorong peningkatan perekonomian rakyat di bidang perkebunan dan pertanian,” kata Netap. Menanggapi masalah tersebut, Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti yang ditanyai Serambi, Kamis (20/1) menyatakan komitmennya untuk kesejahteraan rakyat terutama para petani. Namun, dalam menjalankan program tersebut, Wali Kota Sakti mengaku akan menurunkan tim terlebih dahulu guna untuk memverifikasi dan menginventarisir calon petani atau calon penerima bantuan. Tujuannya, agar para penerima manfaat benar-benar tepat sasaran alias tidak terjadi penerima bantuan ganda.”Jangan sampai peneriman bantuan itu-itu saja, jadi kita harus verifikasi secara betul,” kata Sakti.

Selain itu, Pemko Subulussalam menurut Sakti juga harus meneliti terlebih dahulu zona-zona yang paling akan menjadi sasaran program serta komoditas yang akan direvitalisasi. Karena bukan hanya komuditas kelapa sawit atau coklat yang direvitalisasi namun akan disesuaikan dengan kecocokan kultur tanah dan topografi daerahnya. Upaya tersebut, lanjut Sakti, agar program yang dilaksanakan tidak sia-sia.”Karena kalau tidak tepat bisa saja tanamannya diserang hama makanya harus kita sesuaikan apa yang paling tepat dikembangkan, kan bukan hanya kelapa sawit, bisa saja karet atau kakao,” urai Sakti. Seperti diketahui, acara penanaman perdana program revitalisasi perkebunan rakyat ini dipusatkan di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara. Wilayah ini sebelumnya menjadi salah satu basis Gerakan Aceh Merdeka. Dalam program ini, tiga BUMN akan mengelola kebun milik rakyat serta menjadi penjamin kredit yang diterima oleh petani pemilik kebun dari BRI dan Bank Mandiri. Komoditas yang akan dikembangkan dalam program revitalisasi perkebunan rakyat ini adalah karet dan kelapa sawit.(kh)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar