Senin, 09 Mei 2011

Pemprov Diminta Tangani Jalan Subulussalam-Runding

Mon, Mar 28th 2011, 08:08


Badan jalan provinsi di sebuah tikungan menanjak Lae Kombih, Desa Penanggalan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam amblas dan belum ada upaya perbaikan dari dinas terkait. Foto direkam, Sabtu (26/3). SERAMBI/KHALIDIN

SUBULUSSALAM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh diminta agar menangani kerusakan belasan kilometer jalan provinsi sejak di persimpang tugu Subulussalam hingga Simpang Suka Makmur, Kecamatan Runding. Pasalnya, kerusakan jalan yang terjadi selama hampir tiga tahun terakhir ini sudah sangat mengganggu aktivitas warga.

Pantauan Serambi, Sabtu (26/3), kerusakan terparah sejak dari turunan depan Puskesmas Simpang Kiri hingga Tanjakan Sikalondang di mana sebahagian besar badan jalannya “kriting” dengan lubang-lubang yang menganga hingga dua meter.

Kedalaman lubang yang mencapai 25 centimeter membuat kendaraan berbadan kecil kesulitan melintas. Kondisi itu menyebabkan pengendara yang melintas harus hati-hati karena bisa saja menimbulkan kecelakaan lalulintas.

Lubang jalan lainnya menghiasi hingga ke Desa Kampung Badar dan Teladan Baru. Tidak hanya itu, kondisi jalan Subulussalam-Runding yang sangat vital bagi masyarakat Kota Subulussalam bagai tak bertuan karena tampak semak-semak yang mempersempit ruas jalan.

Warga mengaku akibat buruknya sarana jalan tersebut telah banyak mencelakakan pengendara khususnya pengendara motor terutama musim penghujan dan malam hari. “Sering kecelakaan karena banyak lubang besar,” kata Syamsuddin, salah seorang pengendara.

Kondisi serupa juga terjadi pada ruas jalan nasional Subulussalam-Tapaktuan. Selain sudah banyak berlubang juga terdapat badan jalan amblas seperti di Simenjeren, Simpang Jongkong, Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat dan Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan penanggalan. Karena itu, warga mendesak pemerintah provinsi agar segera memperhatikan kondisi jalan di sana sebelum menimbulkan korban.

“Kami berharap agar jalan ini segera di perbaiki karena kerusakannya sudah semakin parah dan hal ini mengganggu aktivitas warga,” timpal warga lainnya.

Di sisi lain, Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam diminta agar mengalokasikan dana untuk mengaspal sejumlah badan jalan di pusat kota. Seperti jalan di Lorong Kombih, Subulussalam Utara. Sepanjang 200 meter ruas yang menghubungkan Jalan Pertemuan ke Malikussaleh kini rusak parah.

Kondisi yang sama juga dikeluhkan masyarakat yang bermukim di lorong Cinta Dame atau Jalan lae Mate, Subulussalam Barat. Di sana ada sepanjang 250 meter jalan masih berupa tanah hingga menjadi “bubur lumpur” saat musim penghujan.”Kalau hujan seperti bubur lah lumpurnya,” kata Ali Basya, warga setempat.(kh)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar