Senin, 09 Mei 2011

Lintas Subulussalam-Medan Rawan Longsor

Sun, Mar 27th 2011, 08:30

SUBULUSSALAM - Para pengendara yang melintasi Jalur Jontor-Lae Ikan hingga kawasan Sitellu Tali Urang Jehe (STTU JEHE) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara diimbau agar berhati-hati. Pasalnya, kawasan tersebut merupakan daerah rawan longsor terutama ketika cuaca ekstrim berupa hujan deras beserta angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

“Memang saat ini masih aman, tapi bagi pengendara yang melintas harus tetap waspada karena kapan saja bisa terjadi,” kata Keuchik Lae Ikan, Jhoni Bancin kepada Serambi, Sabtu (26/3).

Jhoni mengatakan sejauh ini kondisi masih aman dan ratusan jiwa warga yang bermukim di lereng pebukitan Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan juga masih tenang. Namun, Jhoni berharap agar pemerintah Kota Subulussalam segera merealisasikan relokasi pemukiman penduduk Desa Lae Ikan. Sebab, pemukiman warga saat ini sudah sangat kritis akibat kerap diterjang tanah longsor.

Karenanya, relokasi rumah penduduk ke daerah yang aman menurut Jhoni menjadi salah satu solusi penyelamatan masyarakatnya. “Semoga saja pemerintah segera merealisasikan relokasi pemukiman yang telah lama kami harapkan,” kata Jhoni.

Jhoni mengatakan Jalur Jontor-Lae Ikan merupakan jalan negara lintas yang menghubungkan Aceh-Sumatera Utara, Medan yang kerap dilanda bencana tanah longsor. Setiap musim hujan terjadi longsor pada titik-titik tertentu akibat struktur tanah di sekitar jalur itu labil. Karenanya, masyarakat sekitar mengingatkan kepada seluruh pengendara yang hendak melintasi kawasan tersebut untuk terus mewaspadai kemungkinan terjadinya longsor.

Berdasarkan catatan Serambi, bencana longsor terakhir terjadi pada awal Februari lalu yang mengakibatkan transportasi darat Aceh-Sumatera Utara (Sumut), baik melalui jalur barat-lumpuh total selama beberapa hari.

Bahkan longsor yang terjadi pada bulan lalu sangat parah karena sekurangnya terdapat 35 titik longsor, dengan kondisi terparah di wilayah Pakpak Bharat, tepatnya di kawasan Desa Tanjung Mulia. Ratusan kendaraan berbagai jenis—termasuk truk pengangkut barang kebutuhan rakyat—terjebak di sekitar titik-titik longsor.(kh)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar