Selasa, 06 September 2011

Puluhan rumah-masjid rusak di Aceh

TUESDAY, 06 SEPTEMBER 2011 13:05

BANDA ACEH - Gempa Bumi yang berkekuatan 6,7 SR tadi pagi, sekira pukul 00:55:12 WIB, yang berpusat di Singkil Baru, menyebabkan sejumlah rumah dan fasilitas public rusak di Kota Subussalam, yang merupakan kabupaten tetangga terdekat dengan Kabupaten Singkil.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Muslih yang siang ini, kerusakan akibat gempa bumi itu yang paling parah terjadi di Kota Subussalam.

Dijelaskannya kepada Waspada Online, adapun rincian data kerusakan akibat gempa tersebut adalah, jumlah korban jiwa meninggal 1 orang, luka ringan 3 orang. Sementara itu kerusakan rumah penduduk sebanyak 11 unit dan fasilitas publik yang hancur adalah sekolah 11 unit, masjid 5 unit, Mushalla 1 unit, puskesma 3 unit dan Puskesdes 2 unit.

Ditambahkannya, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan situasi di sana, dan melakukan kordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat guna memudahkan proses bantuan untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari gempat yang terjadi pagi dinihari tadi.

Sebelumnya, akibat gempa bumi di Singkil, getaran gempa terasa di sejumlah daerah Sumatera Utara seperti Nias, Medan, Tanah Karo, Dairi, Pakpak, Siantar dan Simalungun serta Tapanuli Tengah, Kisaran. Bahkan terasa hingga ke Padang, Sumatera Barat.

Menurut data BMKG, gempa berada di kedalaman 78 km. Pusat gempa berada di 59 km Timur Laut Singkil Baru, Aceh. BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Setelah terjadinya gempa, aliran listrik di Kota Singkil dan Subulussalam terputus. Satu unit tiang listrik di Singkil dilaporkan langsung tumbang yang mengakibatkan aliran listrik langsung padam.

Walikota Subulussalam, Maura Sakti, menyatakan seluruh warga Subulussalam panik dikarenakan gempa dan padamnya aliran listrik. “Sekarang ini Kota Subulussalam gelap gulita karena aliran listrik terputus,” ujar Maura.

Di Medan, guncangan gempa berlangsung kurang lebih 1 menit. Guncangan yang relatif kuat ini sempat membuat panik warga Medan, khususnya yang berada di gedung bertingkat. Tanpa dikomando, warga berlarian ke luar untuk menyelamatkan diri.

Kepanikan juga melanda sejumlah pasien Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi. Akibatnya, Ratusan pasien berlari ke luar rumah sakit serta merta dengan memboyong fasilitas medis yang masih menempel di badan pasien semisal infus. Bahkan pasien dan karyawan serta perawat dan tim medis yang berada di lantai 2 hingga 7 RSUD Pirngadi Medan sempat berebutan menuju tangga karena lift sempat terheti akibat matinya aliran listrik.

Selain di RSUD Pirngadi, pemandangan panik dan menyelamatkan diri juga terlihat di sejumlah hotel bertingkat tinggi di Medan seperti JW Marriot, Grand Angkasa, Danau Toba Internasional dan Grand Swissbell Hotel. Para penghuni dan karyawan hotel sempat berhamburan akibat gempa.

Sumber Waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar