Selasa, 12 Juli 2011

Jalan Nasional di Subulussalam Terancam Amblas

Sun, May 8th 2011, 08:37


Salah satu titik badan jalan nasional Tapaktuan-Medan yang longsor beberapa waktu lalu hingga kini belum ditangani oleh pihak terkait sehingga dikuatirkan semakin parah. Foto direkam Jum'at (6/5) lalu. SERAMBI/KHALIDIN

SUBULSUSALAM - Jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Aceh dengan Sumatera Utara di Kota Subulussalam terancam amblas. Pasalnya, sedikitnya terdapat tujuh titik badan jalan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat Aceh di pantai barat-selatan tersebut terkikis akibat longsor beberapa bulan lalu.

Berdasarkan pemantauan Serambi, Jum’at (6/5) lalu, ketujuh titik badan jalan yang mengalami pengikisan atau longsor tersebut, empat di antaranya terdapat di sepanjang Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, sejak dari turunan Kedabuhan dua hingga perkampungan penduduk.

Jika tidak segera ditangani, badan jalan yang cukup sempit itu terancam amblas dandapat menghambat lalu lintas di sana. Sayangnya, di lokasi longsor tidak dipasang tanda peringatan sehingga dikuatirkan dapat membahayakan pengguna jalan terutama yang tidak memahami medan jalan.

Longsor lainnya terdapat di sekitar simpang Jongkong hingga kawasan Simenjeren, Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat. Longsor terparah terdapat di Simpang Jongkong persis di kawasan Perkebunan PT Laot Bangko. Selanjutnya sekitar dua ratus meter menuju Tapaktuan terdapat dua titik longsor lainnya. Di lokasi tersebut, aspal jalan yang dikerjakan dua tahun silam juga telah hancur sepanjang dua puluh meter dan belum mendapat penanganan.

Kerusakan serupa juga terdapat pada turunan PT Laot Bangko dan depan SD Namo Buaya. Kondisi terparah terdapat di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat bahkan kerap menelan korban kecelakaan.

Para pengguna jalan meminta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi memperhatinkan kondisi jalan tersebut sebelum menjadi masalah serius. Sebab, jika kondisi ini tidak segera diatasi, maka kemungkinanan besar jalan menuju Medan melalui Subulussalam terancam putus.

“Banyak jalan yang longsor tapi tidak ada penanganan ini sangat berbahaya. Padahal kan jalan ini satu-satunya jalur yang menghubungkan Aceh ke Medan,” kata Joko, seorang pengendara.(kh)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar