Rabu, 05 Januari 2011

DPRK Pertanyakan Pembangunan PLTU Cangkang Sawit

Mon, Jan 3rd 2011, 11:22

SUBULUSSALAM - Komisi B DPRK Subulussalam bidang perekonomian, perkebunan, pertanian dan peternakan mempertanyakan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar cangkang kelapa sawit. Pasalnya, pembangunan PLTU berkapasitas 2X5 MW itu dikabarkan belum pernah dibicarakan dengan DPRK Subulussalam. “Ini berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas, tapi kenapa tidak pernah dibicarakan dengan DPRK,” kata Ketua Komisi B DPRK Subulussalam, Netap Ginting kepada Serambi, Minggu (2/1) kemarin. Netap mengingatkan, jangan sampai keberadaan PLTU cangkang Sawit justru membebani masyarakat seperti dalam penetapan tarif. Sehingga, kata Netap, jika masyarakat tidak mampu membayar langsung diputus. Karena itu, Netap menyarankan jika benar adanya rencana pembangunan PLTU berbahan bakar cangkang kelapa sawit sejatinya harus dibicarakan dengan kalangan legislatif khususnya komisi B yang membidangi masalah perkebunan, pertanian, perdagangan dan perindustrian.

Pihak DPRK menyambut baik rencana pembangunan PLTU berbahan cangkang kelapa sawit kerjasama PT PLN Subulussalam dengan salah satu perusahaan perkebunan di Subulussalam dengan catatan harus mendapat manfaat bagi daerah terutama masyarakat setempat. Karena itu, jika program tersebut terwujud, penetapan tarif menurut Netap tidak boleh dilakukan oleh perusahaan terkait karena dinilai dapat memicu terjadinya monopoli dan pada akhirnya merugikan masyarakat. “Kalau memang nanti terwujud semua harus jelas, yang penting penetapan tarif jangan dilakukan oleh perusahaan tapi dari PLN sehingga tidak merugikan masyarakat sebagai konsumen,” tandas Netap. Seperti pemberitaan sebelumnya, PT PLN Cabang Subulussalam menggagas kerjasama dengan perusahaan swasta akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar cangkang kelapa sawit dengan kapasitas 2 X 5 MW. Manager Cabang PT PLN Subulussalam, Defiar Anis mengatakan, rencana kerjasama untuk pembangunan PLTU cangkang sawit ini telah dirintis dengan PT Global Sawit Semesta (GSS). Perusahaan group Mitra Sejati Sejahtera Bersama (MSSB) ini berminat menanamkan investasi dalam pembangunan PLTU berbahan bakar cangkang sawit berkapasitas 2X5 MW.

Menurut Anis, energi listrik yang dihasilkan disebutkan mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk Kota Subulusalam dan Kabupaten Aceh Singkil. Rencana tersebut dinilai akan mampu membantu karena PLN tidak lagi tergantung pada pengoperasian mesin diesel yang biayanya cukup mahal dan menimbulkan polusi. Terkait dengan program tersebut, Pemko Subulussalam seperti diakui Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti, menyatakan mendukung. Program ini dinilai sangat baik dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Kota Subulussalam dan sekitarnya. Namun, Sakti mengingatkan agar PT GSS selaku investor PLTU berbahan baker cangkang agar senantiasa memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai aturan yang berlaku baik masalah limbah maupun tanggungjawab sosial terhadap lingkungan.(kh)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar