Senin, 14 Februari 2011

Besok, DPRK Subulussalam Bahas KUA-PPAS

Sun, Jan 16th 2011, 09:57

SUBULUSSALAM - Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBK Subulussalam tahun 2011, dilaksanana Senin besok. Penundaan tersebut lantaran adanya kekurangan dalam PPAS pada tujuh SKPD yang baru dibentuk dalam mutasi lalu. “Ditunda sampai Senin (17/1) karena ada tujuh SKPD yang masih perlu disempurnakan PPAS-nya,” kata anggota Banggar DPRK Subulussalam, Netap Ginting, kepada Serambi, Jumat (14/1).

Netap mengatakan, sejak 25 Desember tahun lalu, KUA-PPAS telah masuk ke DPRK Subulussalam. dalam dokumen tersebut mencantumkan SKPD yang ada saat itu. Namun, karena adanya mutasi yang digelar Jumat pekan lalu, sehingga terjadi penambahan tujuh SKPK yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Majelis Permusyawatan Ulama (MPU), Majelis Pendidikan Daerah (MPD), Majelis Adat Aceh (MAA), kantor arsip dan perpustakaan, Baitul Mall, kantor Pelayanan Perizinan Terpadu.”Sementara pada KUA-PPAS yang lama tujuh SKPK ini belum tercantum sehingga harus disempurnakan,” terang Netap.

Dikatakan, pihak eksekutif hanya perlu menyempurkan PPAS tujuh SKPK sedangkan KUA telah tuntas dibahas. Pembahasan tersebut, lanjut Netap akan digelar kembali pada Senin depan sehingga diharapkan pada hari Selasa sudah dapat dilakukan penandatangan berita acara kesepakatan eksekutif dengan DPRK. Netap pun mengaku optimis jika jadwal yang telah ditetapkan Badan musyawarah (Banmus) terkait pembahasan APBK Subulussalam tercapai.

Berdasarkan data yang diperoleh, APBK Kota Subulussalam tahun 2011 ini sebesar Rp 286 miliar lebih. Itu belum termasuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 7 miliar. Sesuai jadwal, penyampaian dokumen RAPERDA APBK dan RAPERDA penjabaran APBK untuk dievaluasi pada tanggal 31 Januari mendatang.(kh)

Sumber : Serambinews.com

Jalan Provinsi di Subulussalam Rusak Parah

Sun, Jan 16th 2011, 10:07

SUBULUSSALAM - Belasan kilometer jalan provinsi pada ruas Kota Subulussalam menuju Kecamatan Runding sejak dua tahun terakhir ini rusak parah. Kondisi itu menyebabkan pengendara yang melintas harus hati-hati karena khawatir terjadi kecelakaan lalulintas.

Pantauan Serambi, Sabtu (15/1) kerusakan jalan telah terjadi sejak di persimpang tugu Subulussalam hingga Simpang Suka Makmur. Kondisi terparah terjadi sejak dari turunan depan Puskesmas Simpang Kiri hingga Tanjakan Sikalondang, dan sebahagian besar badan jalannya “kriting” dengan lubang-lubang yang menganga hingga dua meter. Kedalaman lubang yang mencapai 25 centometer membuat kendaraan berbodi kecil kesulitan melintas.

Lubang jalan lainnya menghiasi hingga ke Desa Kampung Badar dan Teladan Baru. Tidak hanya itu, kondisi jalan yang sangat vital bagi masyarakat Kota Subulussalam bagai tak bertuan karena tampak semak-semak yang mempersempit ruas jalan. Warga mengaku akibat buruknya sarana jalan tersebut telah banyak mencelakakan pengendara khususnya pengendara motor terutama musim penghujan dan malam hari.”Sering kecelakaan karena banyak lubang besar,” kata Syamsuddin, salah seorang pengendara.

Kondisi serupa juga terjadi pada ruas jalan nasional Subulussalam-Tapaktuan. Selain sudah banyak berlubang juga terdapat badan jalan amblas seperti di simpang Jongkong, Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat dan Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan. Kecuali itu, di pinggiran jalan semak rumput mulai menyempit ke badan jalan. Lubang-lubang juga menghiasi jalan dua jalur Kota Subulussalam. Karena itu, warga mendesak pemerintah provinsi agar segera memperhatikan kondisi jalan tersebut sebelum menimbulkan korban.

Selain itu, Pemerintah Kota Subulussalam diminta agar mengalokasikan dana untuk mengaspal sejumlah badan jalan di pusat kota. Seperti jalan di Lorong Kombih, Subulussalam Utara. Sepanjang 200 meter ruas yang menghubungkan Jalan Pertemuan ke Malikussaleh kini rusak parah. Kondisi yang sama juga dikeluhkan masyarakat yang bermukim di lorong Cinta Dame atau Jalan Lae Mate, Subulussalam Barat. Di sana ada sepanjang 250 meter jalan masih berupa tanah hingga menjadi “bubur lumpur” saat musim penghujan.”Kalau hujan seperti bubur lah lumpurnya,” kata Ali Basya, warga setempat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Subulussalam, Anasri, yang ditanyai mengatakan untuk ruas jalan provinsi sudah pernah diusulkan. Kendati demikian, pihaknya akan kembali mengusulkan kepada pemerintah provinsi pada anggaran 2011 ini. Sementara jalan di seputaran ibu kota seperti Cepu Indah, Lorong Kombih, lorong Cinta Damai dan Murni akan diplot dalam APBK Subulussalam.(kh)

Sumber : Serambinews.com

Selasa, 01 Februari 2011

PAM Subulussalam Akan Dikelola DPU

Wed, Jan 12th 2011, 17:40

SUBULUSSALAM – Pengelolaan Perusahaan Air Minum (PAM) di Kota Subulussalam mulai tahun 2011 ini akan diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat. Tujuannya agar pengelolaan air bersih di Kota Subulussalam semakin maksimal. ”Kita sudah rencanakan kalau PAM Subulussalam akan dikelola di bawah dinas PU,” kata Anasri, ST, Pj. Kepala Dinas PU Kota Subulussalam, kepada serambinews.com, Rabu (12/1/2011).

Menurut Anasri, PDAM Subulussalam saat ini belum mandiri karena berbagai hal seperti keterbatasan infrastruktur dan masih minimnya pendapatan. Dalam hal ini, status kepala PDAM akan ditetapkan sebagai direksi teknis. Anasri pun mengakui kalau persoalan PDAM Kota Subulussalam bukan pada masalah pengelolaan. Karena untuk tahun ini pihaknya mengusulkan dana operasional PDAM Subulussalam sebesar Rp 500 juta. ”Mudah-mudahan nanti dapat disetujui oleh dewan, ” ujar Anasri. (khalidin)

Sumber : Serambinews.com